RSS
Hai, my true name is Denny Maulana Ardiansyah. A boy who want to be a man that live in Semarang, Central Java, ID. I hope you all feel enjoy with this blog. Let's Blogging!!

PERIODE ROMANTIK


Periode Romenatik terdiri dari beberaba periode, yaitu periode Byzanthium, Romanesque, Gothic, Renaissance, serta Baroque dan Rococo. Karena pada dasarnya denahnya merupakan pengembangan dari tatanan denah periode klasik, maka dari segi ini tidak ada perubahan yang signifikan.


a. Byzanthium (sekitar awal abad III)

Bangunan pada era ini masih menggunakan tipikal bentuk dari jaman Romawi, yaitu bentuk kubah dan busurnya. Tetapi perbedaannya, pada jaman Romawi kuilnya merupakan kuil Politheis, sedangkan untuk jaman Byzanthium bangunannya digunakan untuk gereja (sudah bersifat Monotheis). Denah bangunan mengikuti bentuk salib Romawi

.


Eksterior Hagia Sophia, Konstantinopel (Istanbul) minaret ditambahkan belakangan, setelah fungsinya berubah menjadi masjid. Eksterior Hagia Sophia, Konstantinopel (Istanbul) minaret ditambahkan belakangan, setelah fungsinya berubah menjadi masjid.Contoh dari Arsitektur Byzanthium ini adalah Hagia Sophia. Pada jaman ini mulai dikembangkan busur yang ditopang oleh kolom langsung (jadi tidak ditopang oleh dinding)


Interior Hagia Sophia


b. Romanesque (sekitar abad VI)

Beberapa tipologi dari bangunan-bangunan di Jaman Arsitektur Romanesque adalah sebagai berikut:

- Denah berbentuk Salib Kristen

- Pada umumnya memiliki pola melingkar yang mengambil dari pola kuil Pantheon di Jaman Romawi

- Pilar-pilar/kolom-kolom diletakkan di dalam ruangan dan tidak menempel pada dinding

Pada arsitektur Romanesque bentuk salib selalu didominasi dengan bentuk lengkung (tumpul). Hal ini terlihat pada denah. Pada jaman ini sudah melepaskan diri dari arsitektur Romawi dan mendasarkan pada arsitektur vernakuler Eropa yang masih sederhana. Atap-atapnya tidak lagi berupa kubah, melainkan sudah mulai meruncing (pitched roof). Juga mulai dikembangkan struktur busur penopang atap (tunnel vaults).


Eksterior gereja St. Michael, Hildensheim (1001-33)



Interior katedral Speyer (1030-1106) bentuk tunnel vaults


c. Gothic (sekitar 1130 M)

Periode ini dimulai penyebarannya dari Prancis. Sebagai kelanjutan dari periode sebelumnya, yaitu adanya kecenderungan untuk menambah ketinggian langit-langit hingga jauh melebihi skala manusia, maka pada periode ini bentuk yang dianut merupakan bentuk arsitektur vernakular Eropa dengan beberapa penyempurnaan. Tatanan denah dan bentuk globalnya lebih bebas dibandingkan dengan Bizantium dan Romanesque.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada periode ini di antaranya:

- Ketinggian langit-langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja-gereja dan katedral.

- Bentuk busur yang meruncing, dikarenakan keinginan untuk menciptakan atap meruncing sebagai ciri arsitektur vernakular Eropa. Hal ini merupakan tuntutan iklim salju.

- Pengembangan bentuk rib vaults—bentuk kubah yang menyerupai rusuk. Salah satu pembeda arsitektur Gothic dengan periode sebelumnya adalah sistem konstruksi kolom dan langit-langit tidak terpisah. Jadi antara kolom dan rusuk penyangga atap menyatu. Sebagai pengembangan dari struktur busur silang yang banyak digunakan pada periode sebelumnya, bentuk busur rusuk dapat dikatakan terinspirasi dari bentuk ranting pohon. Pada perkembangan selanjutnya, susunan rusuk yang terjadi malah menyerupai kipas.



Kapel King’s College, Cambridge, Inggris

bentuk busur yang berbentuk kipas (fan vaults)



Nave dari katedral Exeter di Inggris, bentuk kubah rusuk (rib vaults)


Di samping itu, diameter kolom menjadi besar karena sebenarnya kolom besar tersebut merupakan gabungan dari beberapa kolom kecil-kecil yang langsung menopang rusuk. Meskipun sama-sama berukuran besar, pada arsitektur Yunani hal ini lebih dikarenakan kebutuhan struktural untuk menopang beban atap dan entablature yang sangat besar.

- Kolomnya berkembang menjadi kolom strutural dan non struktural.

- Bukaan-bukaan yang lebar, sehingga arsitektur Gothik identik dengan permainan cahaya di interior. Permainan cahaya ini bertujuan untuk menambah keagungan dan unsur spiritual.


d. Renaissance (sekitar awal abad XIV)

Pada masa ini, perubahan dan perkembangan arsitektur dilihat dari tata denah dan sistem struktur dapat dikatakan kurang. Perkembangan denah yang tercatat hanyalah bahwa denah lebih bebas—tidak terikat pada tatanan baku seperti pada periode-periode sebelumnya—tetapi menganut simetri. Teknologi struktur juga mengalami stagnasi.

Perkembangan justru terjadi dalam usaha untuk “merias” diri. Hal ini dipengaruhi oleh banyak bermunculannya seniman patung dan pelukis pada masa itu—seperti Leonardo da Vinci dan Michaelangelo—sebagai dampak dari isu kelahiran kembali kesenian setelah lama ditekan oleh pihak gereja pada masa itu.


e. Baroque dan Rococo

Kecenderunag untuk merias arsitektur dengan ornamen semakin besar, dan mencapai puncaknya pada periode Baroque. Pada periode ini marak dikembangkan seni melukis di langit-langit bangunan (fresco). Sedangkan di Prancis, Rococo merupakan wabah penggunaan ukiran tiga dimensional berbenuk kurva dan penggunaan lapisan emas pada ukiran-ukiran tersebut. Ornamen-ornamen ini dikembangkan sebagai perlambang status sosial pemilik bangunan dan mencerminkan prestise. Perbedaan pada gaya Baroque dan Rococo yaitu pada Baroque kemurnian geometrinya masih dapat terlihat sedang pada Rococo, ornamen-ornamen bangunan begitu banyaknya sehingga bentuk dasar geometrinya tidak terlihat.

Kegilaan akan ornamen yang berlebhan sehingga menghilangkan bentuk geometri dasar yang sebelumnya masih dapat diidentifikasi pada masa Renaissance, bentuk-bentuk ornamen yang “penuh gejolak”, serta ikut berkiprahnya seniman-seniman yang kurang bermutu menimbulkan kejenuhan pada masyarakat arsitektur. Kejenuhan akan kepura-puraan dan keinginan untuk melahirkan suatu karya yang bersifat lebih “tenang” melahirkan periode baru dalam arsitektur: periode arsitektur neo-klasik.


Sumber : http://myhimee.wordpress.com/2008/05/16/perkembangan-arsitektur/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Denny Maulana. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy